Jakarta | harianperistiwa.com –
Direktur Eksekutif Center of Publc Polcy Studies, Bambang Istianto mengatakan, penerapan new normal berpotensi mengalami kegagalan.
Sebab, tingkat kepatuhan masyarakat Indonesia masih rendah terhadap aturan protokol kesehatan,” kata Bambang Istianto, di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).
Oleh karena itu, sejumlah elemen masyarakat mengingatkan pemerintah agar menerapkan kebijakan program new normal dipersiapkan dengan matang.
Sebab, banyak kalangan menilai selama penerapan PSBB, ketaatan dan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan seperti menggunakan masker, social distancing dan phisical distancing serta penggunaan hand sanitazier tergolong rendah.
Jangan sampai hanya mengejar target memperbaiki kondisi ekonomi, saat ini belum memungkinkan diterapkan new normal jika dipaksakan akan kontra produktif.
Selain Konsep new normal bagi masyarakat masih baru dan di lapangan telah timbul pro kontra.
Karena itu komunikasi publik harus dilakukan secara efektif. Selain itu, manfaatkan publik speaker yang handal misal, para tokoh berpengaruh dan ulama di semua lapisan masyarakat, supaya tidak terjadi mis persepsi tentang new normal.
Sebab jika terjadi mis persepsi mengenai tatanan kehidupan baru tersebut bisa menimbulkan konflik baik horizontal maupun vertikal.
Seperti diketahui segmen kehidupan masyarakat sangat beragam. Misalnya kegiatan di kantor, sekolah, mall, dan lain lain, tentunya terkait dengan program new normal harus dibuat skenario dan panduan sesuai dengan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Demikian pula masing masing kebijakan teknis tersebut harus didukung kajian akedemis supaya dapat dipertanggungjawabkan secara scientifict.
Selanjutnya, dilakukan simulasi dan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat agar bisa menerima program new normal tanpa menimbulkan prasangka yang tidak perlu.
Dengan demikian pemerintah harus mempersiapkan secara mantap seluruh elemen dan variabel yang mendukung keberhasilan new normal sesuai target ingin dicapai yaitu kesehatan masyarakat terjamin dan ekonomi nasional bangkit kembali.
By: Indra
Ed: Dv